Oleh: Rini Srimulyani
15 Syawal 1433H
Siapa yang tidak ingin bahagia? Kebahagiaan adalah satu hal yang selalu diharapkan dan diidam-idamkan oleh setiap insan di muka bumi ini. Terlebih bagi kaum muslim dimanapun berada. Bahkan kebahagiaan itu akan senantiasa mereka damba, junjung, dan jaga hingga tiba saatnya kebahagiaan yang mutlak, yaitu ketika kita bertemu dengan Sang Khaliq. Subhanallah... Itulah kebahagiaan yang paling kita nantikan.
15 Syawal 1433H
Siapa yang tidak ingin bahagia? Kebahagiaan adalah satu hal yang selalu diharapkan dan diidam-idamkan oleh setiap insan di muka bumi ini. Terlebih bagi kaum muslim dimanapun berada. Bahkan kebahagiaan itu akan senantiasa mereka damba, junjung, dan jaga hingga tiba saatnya kebahagiaan yang mutlak, yaitu ketika kita bertemu dengan Sang Khaliq. Subhanallah... Itulah kebahagiaan yang paling kita nantikan.
Banyak insan di sekeliling kita yang merasa kesulitan meraih bahagia. Seolah kegahagiaan itu jauh dari dirinya. Bahkan
tidak sedikit yang berakhir putus asa hingga mengakhiri
hidupnya karena tidak bahagia. Padahal jika mereka tahu, rumus untuk meraih kebahagiaan itu sangat mudah. Ya, rumusnya adalah:
Ternyata kunci kebahagiaan tidak lain adalah dengan sabar
dan syukur. Sudahkah kita melakukannya?? Untuk yang sudah, dapat
dipastikan kebahagiaan itu akan selalu mewarnai hari-harinya. Bahkan kesedihanpun
tak berani menampakkan dirinya, yang ada justru senyuman-senyuman keikhlasan yang terpancar dari dirinya juga indahnya
kebahagiaan. Luar biasa bukan?
Banyak definisi dari satu kata luar biasa ini. Sering kita ucapkan,
namun terkadang makna kesabaran itu tidak nampak.
Sabar menurut bahasa berarti menahan dan mengkang. Sedangkan menurut istilah, sabar adalah perbuatan mencegah diri dari rasa jenuh dalam berusaha di Jalan Allah dan menahan perkataan yang mengekspresikan keluhan serta perbuatan yang tidak terarah dalam menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupan di dunia.
Sabar itu sendiri terbagi menjadi 3, yaitu:
- Sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT.
- Sabar dalam menjauhi larangan Allah SWT. atau dalam artian menjauhi maksiat.
- sabar ketika menghadapi musibah.
Adapun firman-firman Allah di dalam al-Qur'an tentang kesabaran ini, diantaranya:
Pada Q.S. Al-Kahfi [18]: 28 "Dan tahanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi hari dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka."
Pada Q.S. Al-Kahfi [18]: 28 "Dan tahanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi hari dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka."
"Dan bersabarlah kamu, karena sesunggunya Allah itu bersama orang yang sabar." (Q.S. Al-Anfal [8]: 46)
"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (Q.S. Ali Imraan [3]: 146)
Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. pernah menggambarkan: "Sesiapa yang mensabar-sabarkankan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya orang yang sabar". (HR, Bukhari)
Buah
dari kesabaran itu sangat manis. Ingatlah pertolongan Allah sangat dekat untuk
orang-orang yang sabar. Allah juga tidak melihat fisik yang rupawan atau cantik
jelita, tapi yang dilihat adalah kecantikan hatinya, yang teguh dan sabar.
Bahkan
seorang Penyair Arab mengatakan, “Sabar itu pahit tetapi hasilnya lebih manis daripada madu.”
Selanjutnya,
bagaimana dengan rasa syukur kita?
Syukur
adalah pengakuan hati terhadap sesuatu imbalan, nikmat yang diberikan oleh ALLAH Ta'ala. Syukur juga bukan hanya terhadap nikmat, tapi juga karena terlepas dari bala,
malapetaka dan bencana. Bersyukur
dapat diwujudkan dengan beberapa cara, yaitu:
- Syukur dengan hati, yaitu menyadari dan meyakini bahwa semua nikmat dan karunia yang diperoleh merupakan anugerah Allah dan berasal dari-Nya.
- Syukur dengan lisan, yaitu dengan memuji Allah sebanyak-banyaknya.
- Syukur dengan perbuatan, yaitu taat beribadah kepada-Nya dan menggunakan Karunia itu untuk kebaikan.
Tidaklah
akan mendatangkan suatu kerugian ketika bersyukur, namun justru semakin
berlipatnya nikmat yang bisa kita dapatkan. Sesuai dengan firman Allah SWT.:
"Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. "(Q.S. Ibrahim
[14] )
Ayo
kita perbanyak syukur pada Yang Maha Rahmaan dan Maha Rahiim dengan
menerapkan ketiga cara tersebut. Karena sesungguhnya kebahagiaanmu
itu sepanjang rasa
syukurmu...
Jadi,
sudahkah kita sabar?? Sudahkah kita syukur?? Ayo, aplikasikan rumus bahagia ini
untuk menciptakan kebahagiaan diri kita. Inget ya... SABAR+SYUKUR..because it’s
the key to happiness...
Semoga
bermanfaat.
Wallahu’alam...
Ya Allah karuniakanlah kami kebahagiaan di dunia dan akhirat, selamatkanlah kami dari siksa neraka....Amin
BalasHapus